About Us

Saturday, October 23, 2010

AdaB MaSuk RuMaH OrAnG...

Nak Masuk Rumah orang pun ada Adabnya

Sekadar peringatan untuk semua....jom kita study balik adab-adab masuk rumah orang lain..


An Nur: 27 - 29
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (27) فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فِيهَا أَحَدًا فَلَا تَدْخُلُوهَا حَتَّى يُؤْذَنَ لَكُمْ وَإِنْ قِيلَ لَكُمُ ارْجِعُوا فَارْجِعُوا هُوَ أَزْكَى لَكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ (28) لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ مَسْكُونَةٍ فِيهَا مَتَاعٌ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا تَكْتُمُونَ (29)

Terjemahan:

  1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
  2. Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja) lah", maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
  3. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk di diami, yang didalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.

Sebab Turun Ayat:

Seorang wanita datang menemui Rasulullah SAW lalu berkata "Ya Rasulullah, saya berada di dalam rumah saya dalam keadaan yang saya tidak suka seorangpun melihat saya, samada ayah saya atau anak saya. Lalu tiba tiba datang seseorang masuk ke dalam rumah saya, maka apakah yang patut saya lakukan?" Lalu turunlah ayat diatas: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki...

Makna Ayat Secara Umum:

Dalam ayat ayat diatas Allah SWT ingin mengajar hamba Nya agar memiliki adab yang mulia, antaranya meminta izin sebelum memasuki rumah orang lain serta sopan ketika meminta izin itu. Demikian juga memberi salam kepada penghuninya, kerana cara demikian lebih menimbulkan rasa kasih dan kemesraan.
Allah SWT. melarang memasuki rumah orang lain tanpa izin supaya tidak terlihat perkara perkara yang penghuni rumah tidak suka dilihat oleh orang lain. Sebenarnya di dalam syariat meminta izin (isti'zaan) dan memberi salam terdapat hikmah agar seseorang terhindar daripada perasaan buruk sangka atau maksud jahat serta terpelihara marwah orang yang berkunjung dan dihormati.
Sekiranya orang yang berkunjung itu tidak mendapat izin dari penghuni rumah, maka hendaklah ia pulang saja. Sikap demikian itu adalah lebih baik baginya daripada tetap berdiri didepan pintu atau seperti memaksa penghuni rumah agar mengizinkannya, sebab terkadang kadang penghuni rumah itu sedang sibuk dengan suatu pekerjaan dan dia tidak mahu diganggu oleh tetamu.
Sekiranya di dalam rumah tersebut tidak ada seorangpun maka kita tidak boleh memasukinya kerana setiap rumah ada mempunyai marwah yang wajib dihormati, dia tidak halal dimasuki kecuali setelah mendapat keizinan dari penghuninya. Barangkali penghuni rumah tidak suka ada orang yang melihat apa yang terdapat di dalam rumahnya. Barangkali juga kemasukan seseorang mengakibatkan kehilangan sesuatu barang yang akhirnya timbul tuhmah kepada orang tersebut.
Adapun rumah yang tidak berpenghuni yang didalamnya terdapat manfaat seperti kedai, tandas, hotel dan lain lain maka diperbolehkan memasukinya tanpa izin.

Tafsiran Dan Rahasia Dibalik Ayat:

(1) Ayat diatas diawali dengan panggilan IMAN menandakan betapa tinggi derjat orang-orang yang beriman disisi Allah. Hanya orang beriman yang layak dan patut mendapat bimbingan dan arahan. Sedangkan orang kafir tidak obahnya seperti binatang, dan mereka tidak layak mendapat kemulian. Sungguh tepat firman Allah:
أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Mereka tidak obahnya bagaikan binatang, bahkan mereka lebih sesat daripada binatang.
(Al 'Araaf: 17).
(2) Larangan memasuki "rumah yang bukan rumahmu" tidak hanya terbatas jika rumah itu dihuni oleh pemiliknya, tetapi juga termasuk ke dalamnya jika rumah itu dihuni oleh peminjam atau penyewanya. Dan inilah sebabnya kata rumah disebut dengan " nakirah " (بُيُوتًا ). Dan isim yang nakirah membawa faedah umum dan menyeluruh (syumul).
(3) " Sehingga kamu meminta izin " dengan menggunakan istilah " isti’naas " bukan dengan istilah " isti’zaan " kerana istilah " isti’naas" lebih mendalam daripada istilah "isti'zaan". Maulana Al Maududy Rahimahullah berkata: Adalah keliru orang yang mengertikan isti'naas hanya sekedar meminta izin saja. Padahal sebenarnya dua istilah itu mempunyai perbedaan makna yang amat halus yang tidak sewajarnya dianggap ringan. Kata Isti'naas adalah lebih umum dan lebih menyeluruh daripada kata isti'zaan. Jadi maknanya: "sehingga kamu mengetahui setakat mana rasa senang hati penghuni rumah itu terhadap kedatanganmu adakah dia reda ataupun sebaliknya".
(4) "Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya". Ungkapan ini mengandungi makna yang sangat mendalam. Maknanya: Barangkali di dalam rumah tersebut ada penghuninya tetapi dia sengaja tidak menjawabnya atau dia berterus terang tidak mengizinkannya. Kedua dua makna ini boleh tersirat di dalam ungkapan diatas. Oleh sebab itu Allah SWT tidak menggunakan ungkapan "Jika sekiranya tidak ada seorangpun di dalamnya"
(5) Jadi larangan memasuki rumah orang lain ada dua keadaan:
  • Pertama: Larangan secara tersirat (Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya)
  • Kedua: Larangan secara terang terangan (Dan jika dikatakan kepadamu "kembali sajalah maka hendaklah kamu kembali"
(6) Imam Az Zamakhsyari berkata: Jika kita dilarang merayu rayu dan gigih memohon agar diterima sebagai tetamu, ini memberi makna kita dilarang mengetok pintu dengan kuat, menekan loceng berturut turut atau memekik memanggil penghuni rumah dengan suara yang keras dan lain lain sebagaimana adat orang-orang yang tidak berpendidikan.

Hukum Hakam Yang Dikandungi Ayat:

(1) Mana yang lebih dahulu, salam atau meminta izin?
Menurut zahir ayat: Meminta izin dahulu, kemudian salam. Sedangkan majoriti ulama: Salam dahulu kemudian minta izin. Pendapat ini yang lebih kuat berdasarkan hadis Nabi iaitu: "Salam sebelum kalam "(HR Tarmidzi).
Imam Al Mawardy berpendapat: Sekiranya yang datang melihat salah seorang penghuni rumah maka hendaklah ia mendahului salam kemudian meminta izin untuk masuk. Tetapi jika ia tidak melihat seorangpun penghuni rumah hendaklah ia mendahului meminta izin kemudian barulah memberi salam.
Adapun yang dimaksudkan dengan minta izin boleh dalam beberapa bentuk antaranya dengan: Bertasbih, bertahmid, bertakbir, berdehem, mengetok pintu, menekan loceng dan sebagainya.
(2) Berapa kalilah meminta izin?
Ayat tidak menjelaskan tentang bilangan isti'zaan. Pada zahirnya jika sekali minta izin sudah diizinkan maka sudah boleh masuk, dan sekiranya tidak ada jawapan maka pulang saja. Tetapi sunah Nabi SAW menjelaskan bahawa isti'zan adalah tiga kali. Ini berdasarkan hadis Nabi SAW. dari Abi Hurairah RA sabda baginda: Minta izin itu tiga kali; yang pertama: minta diam (istinsaat), yang kedua: minta berkemas (istislah), yang ketiga: mengizinkan atau menolak (izin atau radd). (Tafsir Al Razi: Juz 23 ms: 197)
Abu Hayyan berkata: Isti'zan jangan lebih daripada tiga kali kecuali jika diyakini penghuni rumah tidak mendengarnya.
(3) Adakah minta izin dan memberi salam wajib keatas tetamu?
Jumhur ulama berpendapat walaupun tetamu mesti melakukan keduanya sebelum masuk rumah, tetapi martabat hukumnya tidaklah sama. Minta izin adalah wajib, sedangkan memberi salam adalah sunat. Kerana minta izin ada kaitannya dengan pandangan yakni supaya tidak terlihat aurat manusia, sedangkan memberi salam hanya penghormatan agar terjalin hubungan kasih sayang.
(4) Keadaan tertentu yang membolehkan masuk tanpa izin.
Menurut zahir ayat, kita memang dilarang memasuki rumah orang lain tanpa izin dalam semua waktu dan keadaan. Tetapi adalah dibolehkan memasukinya tanpa izin jika darurat seperti kebakaran, dimasuki pencuri, diyakini terdapat kemungkaran di dalamnya seperti sekedudukan dan lain lain.
(5) Kewajiban tetamu ketika minta izin.
  1. Berdiri diluar dan tidak menghadap ke arah pintu.
  2. Jika ditanya: kamu siapa? Jangan dijawab dengan "saya".
  3. Sebaiknya memperkenalkan diri dahulu sebelum minta izin.
  4. Tetamu hendaklah peka dengan perasaan Tuan rumah, adakah ia reda atau keberatan terhadap kehadirannya, supaya ia dapat menyesuaikan masa kunjungannya.


Untuk renungan dan ingatan kita bersama.Mungkin adakalanya kita terlupa,terabai perkara sebegini..